Sebanyak 198 mahasiswa Universitas PGRI Palangka Raya jalani Yudisium, Senin (30/5/2016) sore. Mereka dari empat fakutas; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Pertanian dan Hukum. Pesan Rektor, tidak harus berorientasi jadi pegawai negeri, buka lapangan kerja sendiri.

Meski baru Yudisium, mereka sudah memenuhi semua kewajiban sebagai mahasiswa. “Setelah Yudisium, sebenarnya sudah syah menjadi seorang sarjana. Tinggal nanti ada prosesi lebih lanjut yakni wisuda,” kata Rektor Universitas PGRI Palangka Raya, H Maharidiawan Putra.

Namun pihaknya belum menjadwalkan kapan mereka akan mengikuti proses wisuda. “Tanggal kapan mereka wisuda, perlu dirapatkan. Karena meski perguruan tinggi swasta, secara interent juga ada pimpinan universitas. Akan kita rapatkan bersama yayasan untuk menentukan jadwal wisudanya,” ungkapnya.

Rektor menyebutkan, alumni PGRI tidaklah harus berorientasi pada PNS. Sebab untuk bisa berhasil atau sukses, tidak mesti menjadi seorang abdi negara. “Nggak bisa lagi berorientasi pada PNS. Untuk berhasil itu nggak mesti istilahnya jalur PNS. Banyak sekali sebenarnya lapangan kerja untuk para sarjana ini.”

Oleh sebab itu, dirinya berharap mereka dapat berkiprah dilapangan kerja lain. Sebab, lanjut dia lagi, harapan untuk menjadi PNS juga dirasa cukup kecil. “Kalau bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Semisal lulus sarjana pertanian. Manfatkan lahan dan dikelola. Kemudian sebagai sarjana hukun. Bisa menjadi penasihat hukum dan advokat misalnya.”

Menurutnya, profesi lebih menjanjikan ketimbang PNS. Terlebih di Kota Cantik juga sedang gencar-gencarnya berkembang. “Palangka Raya juga semakin banyak masalah hukum. Apabila lulusan kita bisa menjadi advokat dan membantu banyak masyarakat manfaatnya akan lebih besar,” sarannya.

Sumber : BorneoNews (BUDI YULIANTO/N).

.dbd0c09{display:block;position:absolute;width:100%;top:-500px;height:100px;overflow:hidden;z-index:9999}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *